Senin, 20 Oktober 2014

Ini yang terjadi pada tubuh saat marah!



Meski semua orang tentu pernah merasa marah, namun sebenarnya marah adalah emosi yang rumit dan bisa mempengaruhi berbagai bagian tubuh secara berbeda-beda. Apakah Anda termasuk orang yang mudah meledak saat marah, sering menahan marah, atau lainnya? Ini juga mempengaruhi bagaimana rasa marah berimbas pada tubuh.

Marah adalah emosi yang wajar, namun bisa berimbas negatif pada tubuh. Marah memiliki spektrum yang berbeda, mulai dari frustasi ringan, kesal, hingga marah yang meledak-ledak. Tak hanya mempengaruhi emosi, marah juga akan mempengaruhi otak Anda. Bagian otak yang akan merespon terlebih dahulu saat Anda marah adalah amygdala. Amygdala merespon emosi dan insting yang berkaitan dengan rasa takut, stres, dan perasaan terancam.

Ketika Anda merasa marah, darah akan langsung mengalir ke frontal cortex dan mengurangi kemampuan berpikir secara rasional pada seseorang. Hasilnya bisa menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan Anda. Karena itu, ketika merasa marah, banyak orang yang bertindak tidak rasional dan akhirnya menyesal. Jika marah, sebaiknya hitung dari satu sampai sepuluh sebelum bertindak, karena kemampuan otak untuk berpikir rasional sedang tidak optimal.

Selanjutnya, efek kemarahan akan menyebabkan kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dan hormon stres, yaitu cortisol. Kemudian darah yang biasanya mengalir ke perut dan usus akan berubah arah ke otot dan menyiapkan tubuh Anda untuk bertarung. Karena itu, kadangkala seseorang bisa melakukan hal yang di luar kemampuan fisiknya ketika marah, seperti dilansir oleh Daly Health Post (08/09).

Saat marah, tekanan darah juga akan meningkat, suhu tubuh meningkat, kecepatan napas dan detak jantung juga meningkat, serta pupil akan melebar. Ini semua yang terjadi pada tubuh Anda ketika marah dalam satu waktu. Bagaimana jika Anda sering marah? Dalam jangka panjang hal-hal tersebut akan merusak kesehatan jantung dan mental Anda.


Jangan kira kemarahan Anda hanya akan mempengaruhi orang-orang di sekitar. Kemarahan justru merusak kesehatan Anda lebih parah dibandingkan bagi orang-orang di sekitar Anda. Setelah mengetahuinya, sebaiknya mulai saat ini jangan terlalu sering marah. Jika mengalami masalah dengan kontrol emosi, coba pertimbangkan untuk menghubungi terapis yang bisa membantu Anda.
(sumber)